Mengenal Lebih Dekat Tentang Eklampsia Post Partum

 

Eklampsia merupakan salah satu gejala kejang yang terjadi pada ibu hamil setelah masa preeklampsia. Sebenarnya eklampsia jarang  sekali terjadi, namun hal ini harus segera ditangani, sebab bisa membuat nyawa ibu hamil dan juga bayi yang dikandungnya dalam bahaya. Oleh karena itu, yuk pelajari lebih lanjutnya mengenai ulasan eklampsia post partum ini!

Gejala-Gejala Terjadinya Eklampsia

Gejala utama yang terjadi pada ibu hamil saat eklampsia adalah kejang-kejang sebelum, sesudah, maupun selama waktu persalinan sedang berlangsung. Biasanya, munculnya eklampsia ini selalu didahului dengan preeklampsia yang timbul pada saat minggu ke-20 kehamilan anda.

Kejang eklampsia ini dapat terjadi sekali saja atau juga secara berulang-ulang. Akan tetapi, setidaknya terdapat 2 fase kejang yang bisa terjadi saat ibu hamil mengalami eklampsia ini. Fase yang pertama adalah kejang yang bisa terjadi selama kurang lebih 15-20 detik bersamaan dengan adanya kedutan di wajah anda yang kemudian berlanjut dengan munculnya kontraksi pada otot.

Sedangkan pada fase kedua, kontraksi otot tersebut akan dimulai dari rahang. Baru setelah itu berjalan ke arah otot wajah dan pada akhirnya bisa menyebar pada seluruh tubuh anda selama sekitar 60 detik. Saat fase ini, eklampsia akan membuat otot tubuh anda kontraksi dan merasa rileks secara berulang-ulang pada waktu yang singkat.

Penyebab Terjadinya Eklampsia

Sampai saat ini, penyebab dari terjadinya preeklampsia dan juga eklampsia post partum tidak diketahui secara pastinya. Akan tetapi, hal tersebut diduga terjadi karena adanya kelainan yang terdapat pada fungsi dan formasi plasenta. Adapun beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi ibu hamil akan meningkatnya resiko terjadinya preeklampsia dan eklampsia tersebut.

Faktor-faktor tersebut adalah adanya riwayat preeklampsia pada kehamilan yang sebelumnya, anda sedang hamil anda yang pertama atau juga jarak antara kehamilan sebelumnya terlalu dekat (kurang dari 2 tahun), mempunyai riwayat penyakit hipertensi yang kronis, hamil saat berusia kurang dari 20 tahun atau juga lebih dari 35 tahun, dan masih banyak lagi faktor lainnya.

Kapan Harus Pergi Ke Dokter

Lantas kapankah ibu hamil harus dibawa ke rumah sakit? Ketika ibu hamil sedang mengalami kejang atau gejala-gejala eklampsia lainnya, maka segeralah membawanya ke IGD. Hal ini dilakukan agar ibu hamil yang mengalami hal tersebut segera dapat penanganan sedini mungkin agar bisa mencegah terjadinya eklampsia dan komplikasi.

Selain itu, anda juga dianjurkan untuk melakukan kontrol dan pemeriksaan secara rutin dengan pergi ke dokter apabila anda mempunyai tekanan darah tinggi pada masa kehamilan. Bukan hanya itu, anda juga harus selalu berkonsultasi ke dokter jika anda telah didiagnosis mengalami preeklampsia.

Pernyataan diatas merupakan ulasan tentang eklampsia dan juga preeklampsia yang bisa saja terjadi pada ibu hamil. Dengan membaca dan mempelajari lebih dalam mengenai hal tersebut, maka anda bisa paham dan mengerti hal apa yang harus dilakukan jika terjadi eklampsia atau preeklampsia pada masa kehamilan anda. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk anda.