Manfaat Yang Diperoleh Dari Proses Terapi Anak Hiperaktif

Perilaku hiperaktif implusif dan kesulitan untuk memusatkan fokus terhadap suatu aktivitas tertentu merupakan dua gejala utama adanya penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Gangguan ini kebanyakan muncul pada anak-anak pada usia 6-12 tahun, meski demikian tidak menutup kemungkinan gangguan mental ini akan menyerang orang dewasa ataupun orang lanjut usia. Gangguan ADHD dengan gejala perilaku hiperaktif implusif dinilai sangat merugikan karena hal ini bisa menganggu aktivitas ataupun kegiatannya sehari-hari. Oleh sebab itu, penanganan secara khusus diperlukan dalam mengobati gangguan ini seperti mislanya rutin mengonsumsi obat-obatan dibarengi dengan terapi khusus. Penderita penyakit ini dinilai akan lebih sulit disembuhkan jika sudah terlahir dengan konfisi ADHD, sedangkan orang dewasa yang tumbuh dengan gangguan ini pada umumnya memiliki kemungkinan sembuh lebih besar.

Dari kedua jenis penderita gangguan penyakit ADHD tetaplah dibutuhkan satu penanganan khusus yakni pemberitan obat yang bersifat stimulan dan depresan agar bisa memberikan efek tenang atau mengurangi terjadinya gangguan di otak akibat tekanan yang terlalu keras. Sedangkan jenis terapi yang dilakukan bisa berupa psikoterapi yang mampu memberi efek berupa perubahan pola pikir, perilaku dan sikapnya dalam mengatasi suatu permasalahan disertai perubahan cara interaksinya dengan orang lain. Adapun beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh ketika penderita rutin melakukan terapi ialah sebagai berikut:

  1. Penderita mampu mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana cara yang seharusnya dilakukan guna mengurangi adanya perilaku hiperaktif implusif sehingga rutin melakukan terapi dapat mengurangi perilaku tersebut.
  2. Dinilai mampu meningkatkan kemampuan penderita dalam mengatur waktu dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
  3. Melatih perkembangkan keterampilan dan skill dalam hal mengatasi permasalahn yang dialaminya sehari-hari.
  4. Melatih menderita menentukan strategi yang harus diambil dalam mengendalikan emosi.
  5. Mengembangkan keterampilan komunikasi dan interaksi dengan orang lain.

Itulah 5 manfaat yang dapat diperoleh ketika seseorang rutin melakukan psikoterapi. Akan tetapi, psikoterapi dan konsumsi obat-obatan secara rutin saja tidak cukup untuk menyembuhkan penyakit ini. Oleh sebab itu, pemberian semangat dan dukungan dari orang-orang yang ada disekitarnya sangatlah dibutuhkan.