Kenali Ciri-ciri Bayi Alergi Terhadap Makanan

Saat bayi mulai berusia 6 bulan, sebaiknya ibu sudah mengenalkan makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan umurnya. Dengan begitu, tidak hanya ASI eksklusif saja. Untuk pertama kalinya memberikan makanan pada bayi, sebaiknya memilih dengan tekstur yang lembut. Dan ketika sudah mulai makan makanan yang padat harus diperhatikan.

Sebab ada beberapa makanan yang memicu alergi bagi si kecil. Dengan begitu ibu harus memperhatikan dan mengetahui tanda-tanda ataupun gejala bayi alergi terhadap makanan. Sehingga sang ibu harus memperhatikan kebersihan dan porsi makan yang pas. Berikut ini ciri-ciri bayi alergi makanan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Rewel

Rewel menjadi pertanda bagi bayi untuk menunjukan bahwa dirinya tidak nyaman. Selain merasakan sesuatu yang tidak enak badan atau sakit, bisa juga karena bayi alergi terhadap makanan. Biasanya rewelnya tersebut terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu. Tidak hanya itu, biasanya juga mereka menunjukan dengan mengunyah tangannya.

  1. Muncul Permasalahan Kulit

Seperti alergi pada umumnya, biasanya alergi makanan disertai dengan perubahan kulit bayi. Diantaranya seperti munculnya ruam, gatal-gatal, atau kemerahan disekitar mata dan mulut. Tidak jarang juga disertai dengan sesak nafas akibat pembengkakan pada tenggorokan, bibir ataupun lidah.

  1. Masalah Pencernaan

Gangguan pencernaan tentu menjadi pertanda jika makanan yang dikonsumsi tidak cocok ataupun membuat alergi si kecil. Bayi akan merasakan sakit perut, diare ataupun mengalami batuk ringan sehingga akan membuat pernafasannya terganggu.

Demikian itulah beberapa ciri-ciri bayi alergi makanan. Bukanlah sesuatu yang ringan, bahkan dapat beresiko besar terhadap nyawa bayi. Maka dari itu, apabila menemui tanda-tanda yang mengarah pada alergi ringan ataupun parah, secepat mungkin untuk membawanya ke dokter ataupun mengecek makanannya tersebut.

Untuk memilih makanan yang aman, bergizi dan sesuai dengan umur si kecil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memberikannya kepada bayi. Jika sudah seperti itu, maka kemungkinan untuk alergi cukup kecil dan jangan lupa untuk selalu memantau si bayi dalam mengonsumsi berbagai makanan.